Bila ditanya kepada seorang anak TK apa itu cinta, maka mereka akan menjawab "itu adalah cinta pada mainan kesayangnya serta mama dan papa!". Ketika beranjak SD kita kembali ditantang apa itu cinta, maka akan terdengar jawaban "rasa kasih sayangku terhadap teman-teman serta orangtua". Menginjak SMP mulai tumbuh benih-benih cinta, bukan cinta pada keluarga, dan orang-orang yang sedarah dengan kita. Maka timbullah jawaban berikut "cinta itu pandangan pertamaku pada perempuan cantik yang di sana itu ataupun laki-laki yang gagah itu!". Menginjak SMA semua berubah, cinta itu kini bisa didefinisikan sebagai kata-kata ilmiah dengan sastra yang melekat di otak kita. "cinta adalah secerca perasaan yang kudapat ketika kecil dari orangtua serta keluargaku, cinta adalah rasa kesetiakawanan teman-temanku dan cinta adalah sehelai benang merah yang melilit jari kelingkingku dengan seseorang di luar sana". Ketika kita dewasa, semua itu memanglah tidak salah, namun tahukah kalian, ketika kita menjadi rentan, sulit berkata-kata, dan tak setangguh dulunya, kita akan mengerti apa cinta yang sebenarnya. "Cinta adalah wujud hidupmu dengan Tuhan, dan percayalah cinta itu lebih besar dibandingkan cinta yang diberikan oleh orangtuamu, keluargamu, teman-temanmu, sahabatmu, bahkan orang-orang terdekatmu saat ini". Tuhan memberi kita cinta terbesar, teragung dan terindah. Janganlah kita takut untuk kehilangan sesorang, sebab semua telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan.