Sunday, 26 December 2010

Katakan Sebelum Anda Menyesal

Kisah Refleksi:
Pernakan Anda dicintai oleh seseorang yang tidak Anda kenali? Yang bukanlah keluarga Anda? Yang diam2 menjadi pengagum berat dirimu bak artis beken? Hahaha.. Hal itu indah tetapi tidak pada saya. Saya dicintai oleh orang yang tidak saya kenal dan saya ketahui namanya. Ia datang dan mucul begitu saja. Di hari yang biasa, ia buat jadi luar biasa. Di hari yang membosankan ia buat jadi menyenangkan. Siapa yang tidak senang seseorang memberimu sekotak coklat di pagi hari valentine? Siapa yang tidak senang bila ia selalu hadir ketika kamu sedih? Siapa tidak senang ada seseorang yang memperhatikanmu dari jauh? Siapapun kita, itu adalah sesuatu yang indah. Tapi aku menyebutnya dengan tragedi. Bagaimana bisa? Aku diperhatikan, diberi, dikasihi oleh orang yang takku kenal selama 3 tahun? Suatu hari aku mencari tahu siapa orang ini, mengapa ia begitu baik tapi menghilang tanpa nama dan muncul lagi suatu hari. Dulu aku merasa terusik tapi kini aku benar2 tertarik pada orang ini. 
Tapi semua terlambat, selama 3 tahun berlalu, ternyata orang ini sudah pergi lama sebelum menemuiku. Dia adalah seorang penderita leukimia. Keluarganya kaya raya tapi kesehatan memang tak bisa dibeli, satu hal yang aku tahu, aku bahagia pernah dikasihi begitu dalam walau wajah dan tanpa nama.orang ini . Aku sedikit menyesal mengapa ia tidak mengatakannya sejak awal hingga harus mati dilanda cinta yang tak diungkapkan. Cinta dan kasih memang transparan, tapi tanpa ungkapan dan keberanian kita tidak bisa menyambungkan arti dari kasih yang ingin kita berikan. Mencoba tidak pernah salah dan bukan berarti mengungkapkannya secara berlebihan juga yang justru membuat Anda sangat malu. Ungkapkan tanda cinta Anda dengan baik dengan perasaan, sesuai sikon dan waktu  yang tepat.

Semoga bermanfaat.

Monday, 13 December 2010

Nikmati Hidup Selagi Bisa

Seorang Saudagar kaya di Persia memiliki usaha di bidang permadani yang terbilang cukup sukses. Banyak orang-orang di pasar mengelu-elukan kemampuannya dalam berdagang. Suatu ketika, Saudagar ini jatuh hati pada seorang wanita penjual minyak di sudut tepi pasar Persia. Perempuan ini tidak kaya namun otaknya dalam berdagang dan mencari untung besar sangat hebat. Mereka berdua saling tertarik dan akhirnya menikah. Rumah saudagar sangat besar tujuh tingkat tingginya, ada kolam renang, bar mewah, permadani mahal dan perabot antik. Tiga tahun lamanya mereka bekerja dan dikaruniai dua orang anak laki-kali dan perempuan Helios dan Zumar. Malam itu adalah malam yang sangat ramai di pasar Persia, si saudagar dan istrinya pulang sehabis berdagang. 

Zumar meminta ayahnya untuk bermain bersama tapi saudagar kaya marah-marah dan berkata,
 "Aku capek begini kamu ajak main, sudah gila apa?". 

Dengan perasaan kecewa Zumar mengajak ibunya mewarnai, si ibu sama saja seperti si ayah.

"Zumar, ibu capek.. Ajak ayahmu saja". 
"Tapi ayah menolak.. ".

Dengan wajah merah padam si ibu datang kepada suaminya dan memarahinya.
 "Kamu tidak pernah perhatian pada anakmu, bagaiamana mereka bisa tumbuh dengan baik?".

Si saudagar membalas dengan spontan dan kasar,
"Aku depresi! Semua aku yang kerja, bagaimana kalian mau makan tanpa aku, dasar tak tahu diuntung!!, aku menyesal telah menikahimu".

Si istri yang sakit hati memutuskan untuk berhenti bekerja dan mengurus anak tetapi semua itu tak pernah berakhir. Si saudagar terus gila kerja dan mengejar uang, si istri yang tidak mendapat kasih dari suami patah hati dan berselingkuh dengan lelaki lain. Anak-anaknya tidak terurus dan ketika beranjak dewasa Helios terkenal bermain perempuan dan bandar judi sedangkan Zumar selalu berfoya-foya tanpa batas dan terjerumus dalam pergaulan bebas.

Ketika saudagar pulang dan mendapati segala fakta dalam hidupnya, ia kini menyesal betapa bodohnya ia. Ia depresi, frustasi dan stress berat, uang yang bergunung-gunung itu tak dapat membantu apapun. Keluarganya hancur berantakkan.

Sobat! Hidup itu diciptakan dengan indahnya. Yang perlu kita capai adalah kebahagiaan, cinta dan hubungan. Dengan menjunjung uang ataupun harta, semua itu tidak memberi Anda kebahagiaan. Ingat, "Your Life is not as long as you wish and this world and soul is immortal".
 
Seberapa sulit pekerjaan kantor Anda, studi Anda, masalah Anda, lakukan dengan senag hati dan nikmati hidup Anda selagi bisa.

Sunday, 12 December 2010

Apa Kritik Itu Menggambarkan Aku yang Baik?

Siapa yang tidak tahu kritik? Hampir semua orang pernah merasakan dikritik begitu juga dengan saya. Kritik biasa kita lakukan ketika kita merasa ada sesuatu yang salah atau tidak benar pada seseorang terutama penampilan dan pernyataan. Tetapi, tidakkah kritik itu telah menyakiti hati Anda? Pepatah pernah mengatakan bahwa "Mulutmu harimaumu". Kata2 itu tidak berarti Anda bisa makan dan menerkam orang seperti harimau, namun dengan mulut beserta racun hatilah Anda menyakiti, menciutkan dan mengecilkan semangat orang lain. Dunia kritik sekarang sudah tidak kritis, tidak pandang bulu dan tidak melihat apa yang akan terjadi pada akhirnya. Bukan berarti Anda tidak boleh mengkritik, tetapi Anda harus mampu membedakan antara kritik yang "membangun" dan kritik yang "tidak membangun". Kesadaran inilah yang membuat saya keluar dari dunia perdebatan, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, mereka yang di sudut sana terus menyerang setiap kata orang yang tidak bisa menjawab dan akhirnya dikatakan kalah karena kehabisan kata. Saya mencoba menelusuri apa yang mereka rasakan, mereka merasa kalah, semua telah berakhir karena dikalahkan oleh pernyataan yang penuh dengan ego level 100!
 
Pada saat Anda mengkritik, Anda merasa menjadi orang yang paling S-E-M-P-U-R-N-A dan paling B-E-N-A-R. Anda sangat egois dan menampakkan emosi Anda, kesenangan sesaat Anda dan terus menyerang melukai orang dengan kata-kata Anda. Anda tidak akan pernah menyesal karena Anda anggap itu biasa, tetapi Anda harus tahu, Anda manusia yang mencerminkan tak punya jati diri. Anda tidak bisa menilai diri Anda sendiri sebab Anda menguasai segala emosi dalam diri Anda. Anda adalah seorang manusia yang sedang berkaca di depan kaca pecah dan berkaca di atas es beku yang retak.
 
Tatkala Anda mengkritik orang hingga menyinggung hati orang lain, bahkan dendam dan permusushan. Hal tersebutlah yang mengatakan bahwa Anda egois dari sisi manapun, dan bisa dilihat orang-orang yang terjun ke dunia perdebatan sulit mendapat kepercayaan, mudah putus asa, berlebihan, over power, kasar, emosional, diam-diam menghanyutkan dan mudah terlarut dalam kesedihan. Anda tak pernah meletakkan kepercayaan Anda pada siapapun walau mulut Anda berkata "Sobat, aku percaya padamu".
 
Sobat, kritik banyak memutar balikkan fakta, dengan kritik siapa saja bisa jatuh dan memaksa dirinya untuk membuang hati nuraninya, naik dengan kebanggaan bodoh dan menang karena ego. Dalam berkritik seharusnya Anda tidak hanya memanfaatkan fiisik (nada bicara) dan logika (analisa pada otak) tetapi juga hati nurani. Anda dituntut untuk berdiri dan merasakan apa yang dia rasakan. Contohnya saja, saya menghadiri sebuah perdebatan dengan topik uang dan kekasih. Seorang perempuan menerima bagian kontra di mana ia menegaskan bahwa ia memilih uang. Ia bersih tegas dan tetap pada pendiriannya, uang adalah segalanya. Ia tak peduli, uang bisa membeli cinta, uang bisa membeli harta dan dengan uang Anda bisa punya keluarga. Ya, dalam posisi dunia yang kian kejam ini semua itu tidak salah. Siapa yang berani menolakmu ketika kamu punya uang 100 triliun? Siapa yang tidak mau menjual rumahnya dengan tawaran 10x lipat dari harga semula? Siapa yang tidak mau menjadi orangtua angkatmu kalau kamu bisa memberi mereka uang 100 juta per minggu? Semua itu hampir tidak mungkin tidak terjadi, bahkan saya yakin keberhasilan dari uang adalah 1: 1.000.000! Tetapi, ketika Anda membuka hati Anda yang paling dalam, Anda adalah orang yang paling kesepian.. Sangat-sangat kesepian. Anda rasakan ketika Anda punya uang tetapi kasih sayang yang Anda terima hanya tipuan. Anda tidak akan pernah bahagia, sedangkan di pinggir sana seorang anak dengan keluarga sederhana mengalir kasih seperti derasnya sungai. Ia tidak kesepian walau lauk hanya aking nasi dan sayur mayur seadanya. Tetapi senyum bahagia selalu ada di hatinya.
 
Kembali ke kritik. Yah, kritik yang baik adalah membangun teman-teman kita. Ketika kita melihat kesalahan orang lain, sepantasnya kita mengoreksi dengan sopan, "Maaf saudara, saya melihat ada kesalahan yaitu...". Atau dengan pujian Anda mulai mengkritik, "Menurut saya statement Anda sudah sangat baik, saya takjub. Tetapi hanya ada 1 hal yang kurang yaitu....". Dengan kata-kata demikian, orang-orang yang analisanya kurang ataupun memang memiliki kekurangan bisa tahu dan mengerti di mana letak kesalahannya. Dengan penuh semangat ia akan mengingat pujian Anda dan bangkit untuk lebih baik dan justru tidak merasa tertekan oleh kata-kata Anda dan berusaha mencari jalan lain mematahkan kata-kata Anda.

Sunday, 17 October 2010

Refleksi Mengenai Cinta

Bila ditanya kepada seorang anak TK apa itu cinta, maka mereka akan menjawab "itu adalah cinta pada mainan kesayangnya serta mama dan papa!". Ketika beranjak SD kita kembali ditantang apa itu cinta, maka akan terdengar jawaban "rasa kasih sayangku terhadap teman-teman serta orangtua". Menginjak SMP mulai tumbuh benih-benih cinta, bukan cinta pada keluarga, dan orang-orang yang sedarah dengan kita. Maka timbullah jawaban berikut "cinta itu pandangan pertamaku pada perempuan cantik yang di sana itu ataupun laki-laki yang gagah itu!". Menginjak SMA semua berubah, cinta itu kini bisa didefinisikan sebagai kata-kata ilmiah dengan sastra yang melekat di otak kita. "cinta adalah secerca perasaan yang kudapat ketika kecil dari orangtua serta keluargaku, cinta adalah rasa kesetiakawanan teman-temanku dan cinta adalah sehelai benang merah yang melilit jari kelingkingku dengan seseorang di luar sana". Ketika kita dewasa, semua itu memanglah tidak salah, namun tahukah kalian, ketika kita menjadi rentan, sulit berkata-kata, dan tak setangguh dulunya, kita akan mengerti apa cinta yang sebenarnya. "Cinta adalah wujud hidupmu dengan Tuhan, dan percayalah cinta itu lebih besar dibandingkan cinta yang diberikan oleh orangtuamu, keluargamu, teman-temanmu, sahabatmu, bahkan orang-orang terdekatmu saat ini". Tuhan memberi kita cinta terbesar, teragung dan terindah. Janganlah kita takut untuk kehilangan sesorang, sebab semua telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan.