Friday, 2 September 2016

Beauty Is A Pain: Doing My First Facial with DPCT (Deep Pore Cleaning Treatment)

Hi guys, hari ini Penulis mengunjungi Erha Clinic Bandung untuk perawatan wajah. So today I will have my first facial DPCT, feel so nervous actually. Ngomong-ngomong soal DPCT, tadinya aku takut banget mau facial, soalnya mukaku ga pernah diapa-apain selain pengobatan via krim dan obat minum aja. (to be honest, I got some pimples and oily face problem since I was 18), aku juga sudah berobat di Erha sejak 2014, dan kebetulan di Erha paling cocok (setelah gonta-ganti dokter wajah dan metode lainnya, I have went to Borromeus Hospital skin doctors, it didn’t work, aku juga pakai tea tree oil dan Body Shop, kalau ga pakek kambuh terus, aku juga pake obat konvensional kayak ekstrak belerang,dll, but well it doesn’t work well). 

Bulan lalu dokterku nyaranin untk DPCT aja, soalnya banyak komedo numpuk di hidung dan sedikit di jidat. Bulan ini baru memberanikan diri untuk DPCT, soalnya takut aja, banyak yang bilang facial itu sakit banget kan. Takut bekasan di muka juga sebenarnya kalau sembarangan. After getting a refferal letter from my doctor as recommendation, so I did it.

Apa fungsi DPCT? Siapa yang melakukan DPCT?
Fungsi DPCT itu basically untuk mengekstrak komedo dan membersihkan kulit-kulit mati dari wajah kita. Di Erha Clinic IP Bandung ada 2 jenis DPCT, ada normal dan signature, kalau normal basically hanya cleaning pore, kalau signature ada sekalian pengangkatan sel-sel kulit mati. Aku nyobain yang normal aja. Pertama-tama kita disuruh ganti atasan dengan kemben, supaya obat-obatan yang dioleskan ga merusak pakaian, habis itu pakai hair cap supaya rambut ga nempel-nempel. Setelah itu kita disuruh baring di kasur theraphy. Awalnya muka dibersihkan dengan sabun muka dan scrub oleh therapist, setelah itu di steam 15 menitan untuk membuka pori-pori wajah, jadi lebih mudah angkat komedonya. Setelah itu ada alat kyk sponge kasar gitu, kayaknya buat ngelap wajah supaya kering, barulah digunakan vacuum penyedot buat angkat komedo-komedo.
This is the worst part! Gak semua komedo kamu itu keangkat pas pake vacuum, ada yang sudah mengakar di wajah kamu pastinya, for real? Yes it is. Oleh karenanya akan ada metode manual oleh therapist untuk “mencongkel keluar” komedo dan sebum-sebum di wajah. Thereapistnya aku mention jadi Miss T aja yaaa. Miss T bukan dokter, tapi ahli facial, saya rasa ia dilatih untuk itu, but her action can be also as recommendation from your skin doctor here.

So what did she do in DPCT?
Awalnya Miss T akan pakai sarung tangan. Terus Miss T akan ngasih liat alat congkel komedo yang steril masih terbungkus. Habis itu nutupin mata kita pakai kapas, biar ga kesilauan cahaya lampu.
 Miss T akan start dari kening, puji Tuhan keningku ga banyak si, Cuma ada tiga kali congkel. Tapi……… Ada satu part bagian kiri kening yang aku inget banget komedonya keliatan banget di wajah, I will call it “Blacky”. ternyata si komedo itu susah banget keluarnya, pas congkel bagian lain, aku ngerasa biasa-biasa aja, yah kayak ada yang nusuk ke kulit, tapi gak sakit-sakit banget, tapi pas Blacky, anjirrrrrrrrrrrrrrr serasa duniaku ancurr berkeping-keping, sumpah itu sakit banget!! Si Blacky bener-bener dalem dan nancep di kulitku. Miss T agak kesusahan waktu mau angkat Blacky, tapi Miss T usaha sampai puter badan untuk keluarin Blackie. Aku bener-bener mau nangis, itu sakitnya luar biasa. Miss T sadar kayaknya itu sakit, akhirnya dia sampai minta maaf, “mbak maaf yaa kalau sakit, ini sudah keluar”. Oke aku maklumi, oke lanjutin mbak kata aku. Setelah itu, Miss T mulai dari cleaning sebelah kiri, dari hidung ke pipi kiri. Di pipi oke aman, aku gak banyak sii komedo gitu di pipi, tapi pas ke area hidung, ternyata Blacky banyak banget, si Miss T terlalu semangat dan ngorek Blacky cepet banget, aku ngerti sii supaya sakitnya gak lama, tapi seriusan ituuu sakit banget, uda kayak ditusuk-tusuk jarum. Saking gak tahannya aku minta spare 10 detik ke Miss T, “mbak sakit, maaf, sebentar yaa 10 detik, saya nafas dulu”. Aku inget banget mataku itu udah berlinangan, sakit parah. Miss T lalu bilang “iaa mbak, kalau hidung emang sakit banget, saya pelan yaa”. Miss T lalu lanjutin ekstrak Blacky dan lebih pelan, ternyata pelan sakit juga, lebih lama pula, sama saja sakitnya. Terus Miss T ke area kanan dan ke dagu. Puji Tuhan gak terlalu lama, nyiksa di hidung aja.

Mukaku rasanya kayak panas banget, tapi Miss T cepet bersihin dan ngasih krim yang bikin dingin dan dipijet dengan alat khusus. Setelah itu, sesuai rekomendasi dokterku karena kulitku berminyak, Miss T beri serum oil control buat kurangin minyak di wajah. Terus didiemin 15 menitan dan dibersihkan.

Lalu diberi krim pendingin lagi, Itu menyelamatkan banget si dari rasa sakit. Terus setelah itu dibersihin dan diberi masker di mata, bibir dan wajah. Setelah 20 menit dibersihkan, Miss T lalu pijet punggung dan wajah juga setelah itu.

Setelah semua sudah bersih, Miss T suguhin teh panas dan ngasi tissue Erha khusus buat wajah berminyak gitu ke kita, disuruh pakek sebelum tidur dan aktivitas besoknya.

Overall, wajahku merah padam setelah itu, bintik-bintik, tapi itu emang hal wajar setelah DPCT. 
Anyway si Miss T juga ngasih liat hasil ekstrasi komedo, sumpah pengen muntah liatnya, 1 tisu full komedo, sebum, terus aku juga liat 1 Blacky yang ada di jidat yang super sakit, mau pingsan liatnya, kenapa ada benda kayak gitu di mukaku. Hikz……..

In conclusion, aku senang si dengan pelayanan Erha, Miss T nya ramah dan kerjanya profesional. Gak kasar, dan cekatan. Bagian yang masih radang jerawat gak kesentuh sama sekali, dan mukaku bersih banget setelah itu, walau merah padam. Sudah gak ada blacky lagi di hidung dan kening. Feel so clean and confidence. Harganya 295rb di bulan September 2016 aku datang, anyway kalian juga bisa reservasi dulu H-1 untuk DPCT, bisa based on rekomendasi dokter atau pun engga. Semoga besok mukanya sudah baikan, kata Miss T 2 hari kalau bisa jangan kena matahari, panas dan debu. I hope it gets well soon.

Jujur, aku juga gak mau ada Blacky lagi di wajah, gak mau DPCT lagi juga, sakit banget.

U know, beauty is painful, sudah gitu mahal pula. I will prefer to try my best untuk kontrol makanan dan kebersihan wajah lebih baik lagi supaya gak keulang begini.

Bagi teman-teman yang gak ada komedo, bersyukur yah kalian gak perlu ngejalanin treatment begini, ini penyiksaan. Jangan mau kayak aku, mencegah lebih baik oke.

Jujur, aku sedih sii dulu ga begitu concern sama wajah, sudah gitu 3 tahun terakhir sering tidur subuh begadang belajar dan lomba juga, sampai-sampai lupa sama wajah.

I hope I can have a better management after this treatment.

Hope it serves you a good information. ;) Thank you for reading.
      

0 comments:

Post a Comment

Your comment is our priority to be better, thanks for the support :)

Komentar Anda adalah prioritas utama kami untuk menjadi lebih baik, terimakasih atas partisipasinya :)