Hari ini Penulis menghadiri pelajaran sejarah di kelas, jujur ini merupakan pelajaran favoriteku lo, soalnya guruku keren, ajarannya sangat flexibel dan bikin dag dig dug. Dag dig dug bukan karena gurunya ganteng jadi bikin klepek-klepek tapi gertakan si guru yang mematikan, semua murid pasti diam dan kelas jadi adam ayem. ( Peace pak!). Suasananya selalu seru, sering mucul pertanyaan di pelajaran si Bapak satu ini. Jadinya tertantang, kadang aku nanya, jawaban Bapak selalu simple sampai kadang-kadang aku mikir kok aku sebegok itu. Hahahaha~
Hari ini hari sabtu, hari favoritku sepanjang masa. Soalnya besoknya minggu jadi bisa tidur agak siang. Kami sedang membahas tentang bangsa kolonialisme. Apa lagi kalo buka Belanda. Tema pertama adalah mengenai OPN (Organisasi Pergerakkan Nasional). Kami sedang membahas tentang cendikiawan, lucunya muncul pertanyaan entah dari siapa (saya lupa). Lelucon guru saya pun dimulai.
"Bagaimana caranya menghancurkan Indonesia? Itu mudah. Banyak orang bilang mudah, bunuh saja semua generasi mudanya atau wakil rakyatnya. ITU SALAH BESAR!!"
Semua murid menatap wajah Bapak dengan ragu.
"Ah, masa sih, wakil rakyat tewas ya pasti sudah gak jalan pemerintahnya".
Yang lain menggerutu, "kalo generasi mudanya uda gak ada, mana bisa dilanjutin".
Kemudian dijawab sama Bapak, "Bunuh saja semua kaum cendikiawan, lihat saja Indonesia jadi apa".
HHHHHHHHHHHMMMMMM........ (masih agak gak konek, tapi.... )
OMG!!! Benar juga. Terus Bapak melanjutkan, "siapa yang mengatur pemerintahan kalo tidak ada kaum cendikiawan? Siapa yang mengukur fluktuasi (naik turunnya laju ekonomi) ekonomi? Siapa yang mengkritik pemerintah untuk mengubah dan memperkirakan kebijakan? Siapa yang memberi masukkan kepada pemerintah langkah apa yang harus dibuat? Siapa? Apa jadinya kalo dosen, guru-guru sudah tidak ada. Ada generasi muda juga percuma, mereka tidak tahu apa-apa. Wakil-wakil rakyat hanya boneka berjalan, mereka tahu duit doang, sistem mah dibuat para ahli, bagaimana nasib pada akhirnya? Negara hancur dipenuhi orang-orang bodoh".
TEWAS SUDAH NASIB INDONESIA
(Simple, tapi mematikan, itulah tanggapan saya).
Para pembaca yang manis, ini bukan bentuk provokasi ya. Ini hanya hasil analisa saja. Jadi jangan tersulut atau justru dianggap serius Indonesia kita bisa hancur. Sekali lagi, ini hanya lelucon kecil dan simple hanya pengen buat teman-teman memutar otak aja bahwa sesungguhnya kaum cendikiawan, para ahli, orang-orang hebat Indonesia sangat dibutuhkan, tanpa mereka negara ini akan hancur dan tidak bisa maju. Janganlah biarkan para kaum cendikiawan tergiur dengan negara luar yang lebih maju dan sejahtera. Mengabdilah pada negra sendiri. Banyak orang-orang hebat justru menetap di negeri orang lain, ya itu karena tuntutan kesejahteraan dan terjaminnya hidup mereka.
Inilah negara kita, negara terkaya namun ladang para koruptor. Inilah negara kita, surga intan dan minyak namun ladang cangkul bagi negara lain. Inilah negara kita di mana kaum cendikiawan belum sepenuhnya bergerak, dan hanya kita semualah yang bisa memperbaiki bumi pertiwi tercinta.
Salam sejahtera bagi kita semua. C:
0 comments:
Post a Comment
Your comment is our priority to be better, thanks for the support :)
Komentar Anda adalah prioritas utama kami untuk menjadi lebih baik, terimakasih atas partisipasinya :)